Monday, March 28, 2011

Titahkan Aku untuk Berhenti Tertatih

Aku memang bukan lagi anak dalam definisi ilmu tumbuh dan kembang. Usiaku telah mencapai angka 20, sudah waktunya aku berhenti berkelana, melirik ke kanan dan kiri mencari sebuah pintu yang kira-kira bisa aku masuki dan menjalani petualangan di dalamnya, dan keluar mencari pintu lain yang terbuka jika petualangan dalam pintu pertama tidak dapat kuarungi dengan baik. Bukan! Bukan itu yang seharusnya aku lakukan! Aku sudah cukup dewasa untuk dapat memilih pintu untuk kumasuki dan menjalankan apa yang ada di baliknya. Bukan waktuku untuk tetap mencari petualangan yang sampai aku mati pun tidak akan pernah habis.

Namun apa yang harus kulakukan kini? Aku tertatih, terseok-seok dalam sebuah cerita, ahh..mungkin sebuah petualangan di balik pintu yang aku pilih untuk kumasuki hampir 9 bulan yang lalu. Ya, aku yang memutuskan untuk memasukinya. Dan ini merupakan kali kedua. Aku pernah merasakan tatihan yang luar biasa untuk keluar dari pintu ini, tapi kini aku memasukinya lagi. Mungkin sebagian orang akan mengatakan aku hanya ingin bermain, tidak bermaksud serius untuk menjalankan apa yang ada di balik pintu sampai waktuku benar-benar usai. Sampai waktuku kembali kepadaNya.

Salah. Salah besar! Aku masih saja tertatih, tersenyum (mungkin) palsu, seolah bisa menjalankan semuanya dengan baik seiring berjalannya waktu. Salah! Lagi-lagi salah! Tertatihku hanya membawa si-balik-pintu ikut tertatih. Meratapi tertatihku membuatnya serba salah. Konsentrasinya bubar, emosinya meletup, air matanya tumpah. Tertatihku yang selalu ia, si-balik-pintu, akui sebagai tatihnya juga. Tatihku yang membuat pikiranku simpang siur membuatnya was-was. Tatihku membawa pada tatihnya, air matanya.

Aku butuh titah! Sebuah titah untuk membuatku berhenti terbuai dengan semilir tatih yang mungkin tidak akan ada habisnya.

Titahkan aku! Titahkan aku untuk berhenti tertatih! Titahkan untuk membawa si-balik-pintu, yang telah bersedia mendampingiku dikala tertatih, keluar dari tertatihnya yang tidak perlu ia hadapi.

Titahkan aku! Kumohon titahkan aku untuk berhenti tertatih.

Titahkan aku untuk keluar dari balik pintu.

No comments:

Post a Comment