Sunday, April 24, 2011

kembali ke pintu yang sama

yang namanya hati memang sulit dilawan

ketika logika telah dengan angkuhnya menepuk dada merasa juara, mengalahkan hati yang selalu saja menjadi juara bertahan.baru saja logika berada di posisi atas, baru sembilan bulan, baru saja. hati kembali menunjukkan kuasanya.memporakporandakan pola pikir yang tersusun rapi bagai buku yang berjejer di raknya. ya, hati kembali mengambil alih logika, seperti yang biasanya terjadi pada aku, kaum hawa.

keputusan kali ini agak berbeda.hati tidak ingin pintu baru, ia ingin mengetuk pintu yang telah ia tutup. pintu yang telah mengajaknya kembali masuk dan ia tolak demi membiarkan logika mengendalikan keadaan. Ya, pintu yang sama dengan 4 tahun lalu.
logika berontak dengan keras, namun pada akhirnya hati kembali mematahkan tonggak angkuh logika, karena pintu ini begitu istimewa.

kembali ia ketuk, dan ternyata pintu ini begitu banyak berubah.kayu penyusunnya smakin kuat, gagangnya berkilau keemasan, dan satu yang paling penting, ia terkunci dengan rapat. Hati tertegun, logika kembali berputar.

bisakah aku kembali ke balik pintu ini?
merasakan kembali pahit manisnya cinta di dalamnya, menyusun rencana-rencana yang telah lama tertunda.
ahh..siapa yang bisa menjamin? Allah yang Maha Mengetahui dan Berkehendak. hati dan logikaku kembali terinduksi listrik statis tubuh, dan berkoordinasi.

hati mengatakan "aku mencintai pemilik pintu ini" dan logika menambahkan, "aku belum cukup pantas untuk bersanding dengannya" dan aku merangkumnya, "jika akan berusaha untuk menjadi lebih baik untuk bersanding dengannya, karena aku mencintainya" dan aku berpikir kembali "dan aku akan berbahagia melihatnya bersama dengan orang yang memang baik untuknya, walau bukan aku"

terima kasih,irf. makasi udah menunjukkan begitu banyak kekurangan di aku, yang membuatku terpacu untuk menjadi lebih baik lagi.
Alhamdulillah, terimakasih Allah telah mempertemukan aku dengan hambaMu yang luar biasa.

Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Berkehendak, genggamlah hatiku sehingga tiada siapa pun yang dapat menggenggamnya. :)

No comments:

Post a Comment